Purwojati, 1 Agustus 2025
SD Negeri 2 Karangmangu kembali menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai spiritual kepada peserta didik melalui kegiatan Jumat Religi yang digelar bertepatan dengan peringatan World Scarf Day. Kegiatan yang digelar di halaman sekolah ini mengangkat semangat keagamaan dan kepramukaan melalui sesi murajaah dan pembacaan Asmaul Husna, yang kali ini dipandu langsung oleh seorang guru ngaji dari lingkungan sekitar sekolah.
Kehadiran guru ngaji dalam kegiatan ini memberikan warna baru dan nuansa religius yang lebih dalam. Dengan pembawaan yang tenang dan penuh kelembutan, beliau memimpin murajaah hafalan surat pendek, membimbing siswa-siswi untuk melafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan tartil dan penghayatan. Usai sesi murajaah, kegiatan dilanjutkan dengan lantunan Asmaul Husna yang dibaca bersama-sama, menciptakan suasana khusyuk dan menenangkan di tengah semangat pagi.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan World Scarf Day, sebuah momentum yang biasa dirayakan dengan mengenakan scarf atau kacu Pramuka. Namun di SDN 2 Karangmangu, scarf bukan hanya dikenakan sebagai bagian dari atribut, melainkan dimaknai lebih dalam sebagai simbol kedisiplinan, semangat pengabdian, serta tanda cinta kepada Tuhan dan sesama—sejalan dengan Dasa Dharma Pramuka poin pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kamabigus SDN 2 Karangmangu, Kak Titik Rokhayati, S.Pd.SD, menyampaikan bahwa keterlibatan guru ngaji dalam kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara sekolah dan masyarakat dalam mendukung pendidikan karakter. “Kami ingin menanamkan nilai keimanan sejak dini, tidak hanya melalui pelajaran formal di kelas, tetapi juga lewat pengalaman spiritual yang nyata seperti ini. Anak-anak perlu merasakan langsung makna keberagamaan dalam keseharian mereka, termasuk melalui bimbingan guru ngaji yang selama ini menjadi panutan di lingkungan mereka,” ujar beliau.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan Jumat Religi yang digelar rutin di sekolah akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan momentum yang relevan, termasuk hari-hari besar keagamaan dan kepramukaan, agar peserta didik tidak hanya tumbuh secara intelektual, tetapi juga secara moral dan spiritual.
Dengan wajah ceria dan hati yang tenang, para siswa mengikuti kegiatan hingga akhir. Peringatan World Scarf Day tahun ini menjadi lebih bermakna, tidak hanya dari sisi simbolik, tetapi juga dari dimensi spiritual dan karakter yang dibangun bersama-sama. SDN 2 Karangmangu membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar pengetahuan, tetapi juga tempat tumbuhnya nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi bekal masa depan anak-anak Indonesia.
Humas Kwarran Purwojati